Sahabat, banyak orang yang mengeluh akan kerasnya hati, hilangnya keberkahan, godaan setan dan sibuk dengan dunia (sehingga lalai tuntunan agama).
Mereka lupa dengan dari firman Allah ta’ala,
“Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak."
(Q.S Ibrahim : 42)
Tentang firman Allah ta’ala:
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).”
(Q.S Asy-Syuuraa : 30)
Berkata Ibrahim bin Adham :
“Kita adalah keturunan penduduk surga, Iblis telah mengeluarkan kita dari surga dengan kemaksiatan. Maka sudah selayaknya bagi orang yang berbuat dosa agar tidak tentram dengan kehidupannya sampai ia kembali ke tanah airnya“.
Jadi apa-apa yang menimpa kita adalah pengaruh buruk dari kemaksiatan yang kita lakukan.
Sahabat, hendaknya kita memperhitungkan akibat buruk yang akan kita dapatkan tatkala bermaksiat, baik akibat itu terjadi di dunia maupun di akhirat.
Dan hendaklah kita menyadari tatkala kita berbuat maksiat, kepada siapa sesungguhnya kita bermaksiat.
Berkata Bilal bin Sa’d rahimahullah :
“Jangan engkau melihat pada kecilnya dosa, tetapi lihatlah pada agungnya Dzat yang engkau maksiati."
Sebarkan jika Anda menyukai tulisan ini, insya Alloh pahala besar menanti Anda.