7 Persiapan dalam menyambut bulan Ramadhan



Bulan Ramadhan adalah bulan mulia yang senantiasa ditunggu-tunggu kaum muslimin disegala penjuru dunia. Pada bulan Ramadhan ummat Islam diperintahkan untuk menjalankan ibadah puasa dan memperingati wahyu pertama yang turun kepada Nabi muhammad SAW sebagaimana salah satu rukun islam.
Dibawah adalah Firman ALLAH yang memerintahkan untuk berpuasa.
Hai, orang-orang beriman, diwajibkan atasmu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (QS.Al Baqarah: 183)
Ada banyak keutamaan selama bulan Ramadhan yang tidak bisa didapat selain bulan mulia tersebut dari sisi nilai ibadah atau pahalanya. Pada bulan Allah Swt akan melipatgandakan pahala orang yang berbuat kebajikan atau amal shalih. Selain itu ada malam yang disebut sebagai malam seribu bulan (lailatul al qadr) dimana kebaikan atau nilai pahala pada malam tersebut sama dengan seribu bulan. Hal ini seperti yang Allah Swt informasikan kepada kita semua.
“ Sesungguhnya, Kami telah menurunkan Al-Qur’an pada malam kemuliaan. Tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam, itu turun para malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah malam itu sampai terbit fajar.” ( QS.Al Qadr: 1-5)
Sebagai sebuah bulan yang amat agung dan mulia dengan berlipat pahala dan nilai kebaikan yang akan kita dapatkan maka sungguh rugi jika bulan Ramadhan hanya dilalui dengan biasa-biasa saja. Untuk itu ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dalam menghadapi bulan Ramadhan ini. Sebagaimana dikutib dari berbagai sumber, secara ringkas berikut persiapan yang harus kita lakukan.

1)   berdoa
Doa bagi seorang muslim adalah amalan yang penting. Meski doa hanya dilakukan melalui lisan namun jangan sampai ditinggalkan mengingat betapa dahsyatnya kekuatan doa ini. Demikian juga dengan doa menjelang datangnya Ramadhan yang sebaiknya kita mulai sejak memasuki bulan Rajab dan Sya’ban sebagai mana yang kerap disampaikan para ustadz maupun ulama, yakni :
Ya Allah, berkatilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan”.
2)  membayar puasa tahun lalu.
Sebaiknya diingat-ingat apakah kita masih mempunyai “hutang puasa” pada Ramadhan tahun sebelumnya. Jika mempunyai maka segeralah untuk “membayarnya” sejumlah hari yang ditinggalkannya sebelum masuk Ramadhan tahun ini.
Menunda “membayar” (qadha) puasa sebelumnya dengan sengaja tanpa ada uzur syar’i sampai masuk Ramadhan berikutnya adalah dosa, maka kewajibannya adalah tetap mengqadhanya. Selain mengqadha, sebagian ulama berpendapat masih ditambah kewajiban membayar fidyah.
3)  persiapan dengan ilmu
Sebagai seorang muslim maka kita dituntut dalam beramal harus ada dalilnya atau ilmunya sesuai yang dicontohkan oleh Rasulullah Swt termasuk dalam ibadah Ramadhan. Memahami fikih puasa berikut ibadah lainnya di bulan Ramadhan akan menambah keikhlasan sekaligus kemantapan dalam beribadah. Pentingnya ilmu ini seperti yang disampaikan oleh Mu’adz bin Jabal r.a yang berkata: ”Hendaklah kalian memperhatikan ilmu, karena mencari ilmu karena Allah adalah ibadah”. Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah mengomentari atsar diatas, ”Orang yang berilmu mengetahui tingkatan-tingkatan ibadah, perusak-perusak amal, dan hal-hal yang menyempurnakannya dan apa-apa yang menguranginya”.
Oleh karena itu, suatu amal perbuatan tanpa dilandasi ilmu, maka kerusakannya lebih banyak daripada kebaikannya. Maka dalam hal ini, hanya dengan ilmu kita dapat mengetahui cara berpuasa yang benar sesuai dengan petunjuk Rasulullah Saw.
4)  persiapan jiwa dan spiritual
Persiapan yang dimaksud di sini adalah mempersiapkan diri lahir dan batin untuk melaksanakan ibadah puasa dan ibadah-ibadah agung lainnya di bulan Ramadhan dengan sebaik-sebaiknya, yaitu dengan hati yang ikhlas dan praktek ibadah yang sesuai dengan petunjuk dan sunnah Rasulullah Saw.
Persiapan jiwa dan spiritual merupakan hal yang penting untuk diperhatikan dalam upaya untuk memetik manfaat sepenuhnya dari ibadah puasa. Penyucian jiwa (Tazkiayatun nafs) dengan berbagai amal ibadah dapat melahirkan keikhlasan, kesabaran, ketawakkalan, dan amalan-amalan hati lainnya yang akan menuntun seseorang kepada jenjang ibadah yang berkualitas. Salah satu cara untuk mempersiapkan jiwa dan spritual untuk menyambut Ramadhan adalah dengan jalan melatih dan memperbanyak ibadah di bulan sebelumnya, minimal di bulan Sya’ban ini seperti memperbanyak puasa Sunnat.
5)  persiapan keuangan
Mempersiapan dana (finansial) disini bukan berarti selama Ramadhan kita dianjurkan untuk makan enak dan membeli kebutuhan yang sifanya material lainnya seperti baju dan asesoris saat menjelang Idul Fitri. Melainkan dana atau keuangan di bulan Ramadhan kita selain untuk memenuhi kebutuhan bulanan juga ibadah sunnah selama Ramadhan.
Pada Ramadhan selain ibadah utama yakni shaum (puasa) juga setiap muslim dianjurkan memperbanyak amal shalih seperti tilawah, I’tikaf juga menyantuni fakir miskin dan kaum dhuafa termasuk seperti infaq, shadaqah dan ifthar (memberi bukaan). Karena itu, sebaiknya dibuat sebuah agenda maliah (keuangan) yang mengalokasikan dana untuk shadaqah, infaq serta memberi ifhtar selama bulan yang mulia dan penuh berkah  ini. Hal ini seperti yang dicontohkan Rasulullah Saw:
Ibnu Abbas r.a berkata, ”Nabi Shalallahu ‘alaihi Wassallam adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan pada bulan Ramadhan.” (H.R Bukhari dan Muslim).
6)  persiapan ragawi
Ibadah puasa selain perlu kesiapan mental, spiritual juga fisik atau raga yang sehat. Beberapa kaum muslim yang membatalkan puasanya kebanyakan juga beralasan sakit atau badan yang tidak fit. Untuk menjaga kesehatan tubuh sebelum memasuki Ramadhan adalah suatu yang harus dilakukan. Persiapan fisik agar tetap sehat dan kuat di bulan Ramadhan sangat penting. Kesehatan merupakan modal utama dalam beribadah. Orang yang sehat dapat melakukan ibadah dengan baik.
Momentum Ramadhan adalah waktu sempurna untuk memaksimalkan ibadah baik yang wajib maupun yang sunnah. Untuk itu menjaga fisik yang sehat selama Ramadhan akan menjadi kesempurnaan tersendiri sehingga kita dapat beribadah selama sebulan penuh khususnya bagi kaum laki-laki. Ramadhan harus dapat kita manfaatkan semaksimal mungkin dan usahakan tidak ada ibadah yang terlewat hanya karena fisik yang tidak fit. Dalam sebuah hadits Rasulullah Saw bersabda,
Telah datang kepada kamu syahrun mubarak (bulan yang diberkahi). Diwajibkan kamu berpuasa padanya. Pada bulan tersebut pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, syaithan-syaithan dibelunggu. Padanya juga terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa yang terhalang kebaikan pada malam itu, maka ia telah terhalang dari kebaikan tersebut.” (HR. Ahmad, An-Nasa’i dan Al-Baihaqi).
7)  persiapan yang mendukung ibadah
Persiapan ini sifatnya hanya jika diperlukan saja misalnya Ramadhan kegiatan tilawah Al Quran akan meningkat maka jika Al Quran kita telah usang atau banyak halaman yang hilang sebaiknya membeli yang baru. Demikian juga dalam bulan Ramadhan ada kegiatan shalat tarawih di masjid maka tidak ada salahnya anak-anak kita belikan sarung atau mukena sehingga mereka mempunyai semangat untuk memasuku Ramadhan.

Semoga bermanfaat bagi kita semua Aamiin
karena sebentar lagi bulan ramadhan tidak salahnya kita berlomba lomba untuk mendapat Ridho ALLAH dengan mengikuti persiapan diatas karena rugi bila ramadhan kali ini biasa biasa saja belum tentu kita bisa bertemu ramadhan selanjutnya.

Demikian yang dapat saya sampaikan.

Terima kasih